PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AUDIT SISTEM INFORMASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
Karakteristik sistem informasi komputerisasi
akuntansi terdiri dari:
1. Akuntansi yang berbasis pada system informasi komputerisasi akuntansi dapat menghasilkan buku besar yang berfungsi sebagai gudang data (data warehouse). Dimana seluruh data yang tercantum dalam dokumen sumber dicatat dengan transaction processing software ke dalam general ledger yang diselenggarakan dalam bentuk shared data base sehingga dapat diakses oleh personel atau pihak luar yang diberi wewenang.
2. Pemakai informasi akuntansi dapat memanfaatkan informasi akuntansi dengan akses secara langsung ke shared data base.
3. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat menghasilkan informasi dan laporan
keuangan multi dimensi.
4. Sistem informasi komputerisasi akuntansi sangat mengandalkan pada berfungsinya
kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak.
5. Jejak audit pada sistem informasi komputerisasi akuntansi menjadi tidak
terlihat dan rentan terhadap akses tanpa izin.
6. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat mengurangi keterlibatan manusia, menuntut pengintegrasian fungsi, serta menghilangkan sistem otorisasi
tradisional.
7. Sistem informasi komputerisasi akuntansi mengubah kekeliruan yang bersifat acak ke kekeliruan yang bersistem namun juga dapat menimbulkan risiko kehilangan data.
8. Sistem informasi komputerisasi akuntansi menuntut pekerja pengetahuan (knowledge worker) dalam pekerjaannya.
Tujuan audit sistem informasi komputerisasi
Akuntansi
mereview dan mengevaluasi pengawasan internal yang digunakan untuk menjaga keamanan dan memeriksa tingkat kepercayaan system informasi serta mereview operasional system aplikasi akuntansi yang digunakan.
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP AUDIT SISTEM INFORMASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang,
memberikan andil besar terhadap perubahanperubahan mendasar bagi struktur, operasi
dan manajemen organisasi. Jenis pekerjaan dan tipe pekerja yang dominan di Jaman
Teknologi Informasi adalah otonomi dan wewenang yang lebih besar dalam
organisasi.
Boundaryless organization adalah kondisi organisasi yang digunakan dalam teknologi
informasi dengan batas-batas horisontal, vertikal, eksternal dan geografis yang sehat.
Menipisnya batas horisontal mengakibatkan berkurangnya birokrasi sehingga organisasi
menjadi lebih datar, dan karyawan menjadi lebih berdaya (empowered employees) dan
menjadikan terwujudnya kerja sama lintas fungsional dalam memenuhi kebutuhan
customers yang kompleks. Menipisnya batas eksternal menjadikan perusahaan lebih
berfokus ke penyediaan produk dan jasa yang menjadi kompetensi intinya (care
competence). Untuk memenuhi kebutuhan customers yang kompleks, perusahaan
membangun jejar ing organi s a s I (organization network), yang di dalamnya
setiap perusahaan menjadi anggota jejaring sehingga mampu menghasilkan value terbaik
bagi customers, karena koordinasi tidak lagi dijalankan melalui ”command and control
mode” namun koordinasi dilaksanakan melalui komunikasi, persuasi dan
kepercayaan (trust). Kekohesivan organisasi yang menggunakan tim lintas fungsional,
dan yang mempekerjakan karyawan yang berdaya, serta yang menggunakan jejaring
organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi ditentukan dari seberapa jelas
misi dan visi organisasi dirumuskan dan keberhasilan pengomunikasian strategi
tersebut kepada seluruh personel organisasi dan seluruh organisasi dalam jejaring.
Pemberdayaan karyawan yang dilandasi oleh trust-based relationship antar manajer dan
karyawan menjadikan Information sharing dapat meningkatkan tuntutan tentang
otonomi dan wewenang di kalangan karyawan,Persuasi menjadi pilihan untuk
menggantikan komando, karena knowledge workers menjadi dominan dalam
mewujudkan visi organisasi. dalam memacu komitmen karyawan untuk mengubah
strategi menjadi tindakan nyata. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan
dapat dirasakan oleh manusia seperti:
• Teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses yang
menggantikan peran manusia.
• Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia
yang melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
• Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak
informasi ke manajer.
• Teknologi informasi juga memengaruhi antarmuka-antarmuka organisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok.
• Teknologi informasi dapat digunakan membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif (O’Brien,
1996), antara lain:
1. Strategi biaya
2. Strategi diferansiasi
3. Strategi inovasi
4. Strategi pertumbuhan
5. Strategi aliansi
1. Peranan Teknologi Informasi Terhadap
Audit Sistem Informasi Komputerisasi
Akuntansi Dilihat Dari Prosedur Audit.
Peranan teknologi informasi terhadap audit sistem informasi komputerisasi akuntansi
Dilihat Dari Prosedur Audit berkaitan dengan tipe konfigurasi sistem informasi
komputer yang digunakan oleh perusahaan. Tipe konfigurasi sistem informasi komputer
terdiri dari :
a. Lingkungan Sistem Informasi
Komputer-Stand-alone Micro
Computer.
Komputer mikro dikenal dengan computer pribadi (personal computer atau PC)
umumnya digunakan oleh perusahaan kecil sebagai stand-alone workstation yang
dioperasikan oleh satu atau beberapa pemakai pada waktu yang berbeda. Dalam
perusahaan besar, komputer mikro umumnya digunakan sebagai intellegent terminal
dalam local area network (LAN), Wide are network (WAN), atau dihubungkan dengan
suaru komputer pusat.
Dampak Lingkungan Komputer Mikro
terhadap Prosedur Audit
Risiko pengendalian intern yang tinggi dalam lingkungan komputer mikro membuat
auditor lebih memusarkan usaha audit ke pengujian substantif pada atau mendekati
akhir tahun. Dengan demikian prosedur audit yang digunakan oleh auditor lebih berfokus
kepada:
• Pemeriksaan fisik dan konfirmasi aktiva.
• Pengujian rinci.
• Ukuran sampel yang lebih besar.
• Penggunaan lebih banyak teknik audit
berbantuan komputer (jika diperlukan).
• Auditor dapat menempuh pendekatan lain yang berbeda dalam audit di
lingkungan komputer mikro.
• Auditor dapat meletakkan kepercayaan terhadap pengendalian intern klien
setelah auditor melaksanakan pengujian pengendalian terhadap pengendalian intern tersebut.
b. Lingkungan Sistem Informasi
Komputer-On-Line Computer System
Sistem komputer on-line adalah system komputer yang memungkinkan pemakai melakukan akses ke data dan program secara langsung melalui peralatan terminal. Sistem tersebut dapat berbasis mainframe computers, komputer mini, atau struktur komputer mikro dalam suatu lingkungan jejaring. Dengan sistem on-line pemakai dapat melaksanakan berbagai fungsi yang
mencakup:
• Melakukan entri transaksi (seperti: transaksi penjualan dalam toko pengecer, pengambilan kas di dalam suatu bank, dan pengiriman barang dalam suatu pabrik).
• Melakukan permintaan keterangan (seperti informasi tentang account atau saldo terkini customer).
• Meminta laporan (seperti daftar unsure sediaan yang ada di gudang, yang kuantitasnya menunjukkan angka negatif).
• Melakukan up-dating terhadap master file (seperti pembuatan account bagi customer baru dan pengubahan kode account buku besar).
Tipe Sistem Komputer On-line
Sistem komputer on-line dapat digolongkan berdasarkan sebagai berikut:
a. On-line/real time processing.
Dalam sistem pengolahan on-line/real time, transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan
atau laporan.
b. On-line/batch processing.
Dalam suatu sistem dengan on-line, input and batch processing transaksi secara
individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan
ke transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem secara
periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file
dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file
yang berkaitan.
c. On-line/memo update dan On-line input
with memo update processing Mengombinasikan on-line/real time processing .dan pengolahan on-line/batch processing.
d. On-line/inquiry.
Membatasi pemakai pada peralatan terminal untuk melakukan permintaan keterangan dari
master file. Dalam sistem ini, master file diupdate oleh sistem lain. Biasanya berdasarkan batch transaksi.
e. On-line downloading/uploading
processing.
Berkaitan dengan transfer data dari master file ke peralatan intelligent terminal untuk
diolah lebih lanjut oleh permakai.
Dampak Sistem Komputer On-line atas
Sistem Informasi Komputerisasi Akuntansi
dan Pengendalian Intern yang Terkait
a. Risiko yang berkaitan umumnya
tergantung pada:
• Luasnya on-line system yang digunakan untuk mengolah aplikasi akuntansi.
• Tipe dan signifikannya transaksi keuangan yang diolah.
• Sifat arsip dan program yang dimanfaatkan dalam aplikasi.
.
Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Sistem Informasi Komputerisasi
Akuntansi Dilihat Dari Pengendalian
Intern.
Proses pengendalian dalam lingkungan EDP terdiri
atas:
Pengendalian umum:
a. Pengendalian organisasi
b. Pengendalian administratif
c. Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan sistim.
d. Pengendalian hardware dan software.
e. Pengendalian dokumentasi
f. Pengendalian keamanan.
Pengendalian aplikasi:
a. Pengendalian input
b. Pengendalian pemrosesan
c. Pengendalian output
Ada tiga metode yang digunakan dalam
melaksanakan EDP Audit yakni:
Audit Around The Computer
Auditing sekitar komputer dapat dilakukan jika dokumen sumber tersedia dalam bahasa
non mesin, dokumen-dokumen disimpan dengan cara yang memungkinkan
pengalokasiannya untuk tujuan auditing, outputnya memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke output atau sebalikhya.
Audit Through The Computer
Auditor menguji dan menilai efektivitas prosedur pengendalian operasi dan program
komputer serta ketepatan proses di dalam komputer. Keunggulan metode ini adalah
bahwa auditor memiliki kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan
pengujian terhadap sistim komputer, hasil kerjanya lebih dapat dipercaya dan sistem
memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahan lingkungan. Sedangkan kelemahan terletak pada biaya yang sangat besar dan tenaga ahli yang berpengalaman.
Audit With The Computer
Audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan software untuk mengotomatiskan prosedur pelaksanaan audit. Metode ini lebih sulit dan kompleks serta biayanya paling besar.
Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Sistem Informasi Komputerisasi Akuntansi Dilihat Dari Teknik-teknik audit dengan menggunakan Teknologi Informasi
Ada beberapa teknik ynag dapat dilakukan dalam pemeriksaan EDP, antara lain:
Pengujian dengan Data Simulasi
Teknik ini dianggap paling efektif. Pemeriksa dapat langsung memerika sistim
pengolahan dengan menggunakan transaksi simulasi sebagai bahan pengujian. Beberapa
program aplikasi diuji kemampuannya dalam memproses data hingga dapat diketahui
apakah program berjalan secara benar atau ditemukan kesalahan atau penyimpangan.
Pemanfaatan Fasiltas Pengujian Secara Terpadu
Teknik ini merupakan perluasan dari teknik pengujian data. Transaksi simulasi digabung dengan transaksi sebenarnya dengan cara memberikan suatu kode khusus. Pemeriksaan dapat membandingkan hasil pengujian dengan ketentuan yang ditetapkan
dan dapat menilai keandalan program aplikasi dan mengetahui apakah program aplikasi telah dilengkapi dengan error detection.
Simulasi Paralel
Pemeriksa membuat simulasi pemrosesan dengan memanfaatkan program yang disusun oleh pemeriksa, yaitu suatu model aplikasi yang dipakai secara rutin. Hasil pemrosesan simulasi ini kemudian dibandingkan dengan hasil pemrosesan sesungguhnya yang telah dilakukan oleh
objek pemeriksaan. Dari hasil perbandingan tersebut akan diketahui apakah program/
sistem yang dipakai telah benar atau terdapat kesalahan/penyimpangan.
Pemasangan Modul Pemeriksaan.
Pemeriksa dapat memasang suatu modul/ program pemeriksaan ke dalam program
aplikasi untuk memantau secara otomatis sehingga dapat terhimpun data untuk
keperluan pemeriksaan. Pemeriksa dapat menyimpulkan apakah program aplikasi
berjalan baik tanpa ada penyimpangan dari catatan log yang dicetak secara berkala.
Pemakaian Perangkat Lunak Khusus Untuk
Pemeriksaan
(Audit software) pemeriksa dapat menguji keandalan dokumentasi dan berkas suatu
objek pemeriksaan. Beberapa audit software yang biasa dipakai antara lain: Generalized
Audit Software, Audit Command Language (ACL), audassist, IDEA-Y.
Metode Tracing
Pemeriksa dapat melakukan penelusuran terhadap suatu program/sistem aplikasi
untuk menguji keandalan kebenaran data masukan dalam pengujian ketaatan,
pemeriksa mencetak daftar instruksi program yang dijalankan sehingga dapat ditelusuri
apakah suatu instruksi telah dijalankan selama proses.
Metode Pemetaan (Mapping)
Pemrogram dapat memasukkan kode-kode tertentu yang tidak dikehendaki yang
disiapkan ke dalam program untuk kepentingannya. Dengan diketahuinya
bagian-bagian yang sedang bekerja dan bagian-bagian yang tidak sedang bekerja
tersebut maka dapat dipisahkan kode-kode yang tidak dikehendaki tadi kemudian menghapuskannya.
Teknik Audit Berbantuan Komputer
(TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAATs). Ada dua kondisi yang
menyebabkan auditor perlu mempertimbangkan penggunaan TABK:
(a) tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak audit (audit trail) dalam
sistem informasi komputer.
(b) dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan.
Ada dua tipe TABK yang lebih umum digunakan dalam audit:
(1) perangkat lunak audit (audit software)
Perangkat lunak audit terdiri dari program komputer yang digunakan oleh auditor. sebagai bagian prosedur auditnya. Untuk mengolah data audit yang signifikan dan
sistem akuntansi entitas. Perangkat lunak audit dapat terdiri dari program pakar, program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs), dan program utilitas (utility programs). Terlepas dari
sumber program, auditor harus meyakini
validitas program tersebut untuk tujuan audit
sebelum menggunakan program tersebut.
Program paket (package prog1"r!ms) adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang
mencakup pembacaan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan, pembuatan file data. Dan pencetakan laporan dalam suatu format yang telah ditentukan oleh auditor.
Program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs) adalah program
komputer yang dirancang untuk melaksanakan tugas audit dalam keadaan khusus. Program ini dapat disiapkan oleh auditor, oleh entitas, atau oleh pemrogram
luar yang ditugasi oleh auditor.
Program utilitas (utility programs) adalah program yang digunakan oleh entitas untuk
melaksanakan fungsi pengolahan umum seperti penyortasian, pembuatan, dan
pencetakan file. Program ini umumnya dirancang unruk tujuan audit.
(2) data uji (test data) untuk tujuan audit.
Data uji (test data). Dalam pelaksanaan prosedur audit. teknik data uji digunakan dengan cara memasukkan data ke dalam sistem komputer entitas. dan kemudian hasil
yang diperoleh dibandingkan dengan hasil yang telah ditemukan sebelumnya. Contoh penggunaan teknik data uji adalah:
a. Data uji digunakan untuk menguji pengendalian khusus dalam program komputer, seperti on-Line password dan pengendalian akses data.
b. Transaksi uji yang dipilih dari transaksi yang tidak diproses atau telah dibuat sebelumnya oleh auditor untuk menguji karakteristik pengolahan tertentu yang dilakukan oleh entitas dengan system komputernya. Transaksi ini umumnya diolah secara terpisah dari pengolahan normal yang dilakukan oleh entitas.
c. Transaksi uji yang digunakan dalam suatu pengujian terpadu dengan cara menciptakan "dummy unit" (seperti departemen atau karyawan) untuk memposting transaksi uji ke dalam dummy unit tersebut dalam siklus pengolahan normal entitas.
Manfaat TABK
TABK dapat digunakan dalam pelaksanaan berbagai prosedur audit berikut ini: .
a. Pengujian rincian transaksi dan saldo.
b. Prosedur review analitik.
c. Pengujian pengendalian (test of contro/) atas pengendalian umum system informasi komputer-seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program (program
libraries).
d. Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer seperti penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah diprogram.
e. Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda record-nya dan berbeda formatnya.
f. Mengelompokkan data berdasarkan kriteria tertentu.
g. Mengorganisasi file, seperti menyortir dan menggabungkan.
h. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.
i. Membuat persamaan dengan operasi rasional (AND; OR; =; < >; <; >; IF).
SUMBER:
Jurnal.unikom.ac.id.supriyati
0 komentar:
Posting Komentar